Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Senin, 20 Desember 2010

manusia dan harapan

11.1 Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu
mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan,Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang nlempunyai harapan yang bcrlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak
ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq
memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak. Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada din sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat te jadi. Dengan demikian harapan menyangkut
masa depan.
Menurut kodratnya nianusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung
disambut dalam suatu pergaulan hidup. yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat
lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah
manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dm berkembang baik fisik/jasmani maupun mental
spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni
dorongan kodrat dan dorongan kebutuhal hidup.
Contoh-contoh harapan
Kodrat ialah sifat, keadaan, auu penlbawaan alamiah yang sudah te jelma dalam diri
nianusi;i sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir,
berjalan. bcrkala, mempunyai keturunan dan scbagainya. Setiap nianusia mempunyai
kenianpuan untuk itu scmua.
Dorongan kodrat menyebabkan mmusia menlpunyai keinginan atau harapan, niisalnya
menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton
Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa
tehahak-bahak. Apabila penonton tidak terlawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru
scdihlah nlereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tunibuh-tumbuhan, karena binatang dm
tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Y ang niirip dengan kodrat manusia ialah
kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antard
kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia meniiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal,
kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapdt dipisahkan, scbab bila orang akan
memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan budinya rnanusia
dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat n~eniilih.
Dalani din manusia masing-masing sudah terjelrna sifat, kodrat pembawaan (Jan
kemarnpuan untuk hidup bergad, hidup bermasyarakat atau hidup benama dengan manusia
lain.
Dengan kodrat ini, niaka manusia mempunyai harapan.
Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa nianusia menipunyai kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebuluhan jasmani dan
kebutuhan rohani
Kebutuhan jasnianiah niisalnya ; makan, niinum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan). ketenangan, hiburan, dan kebehasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekeja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kenlarnpuan manusia sangat terbatas, baik kenianipuan fisiwjasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya domngan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu niaka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan.
Persamaan cita-cita dan harapan
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang dan pangan dan papan
(tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungang hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis: ia telah mengharapkan diberi makan minum. Kebutuhan akan makan minum ini terus berkembang sesuai dengan perkenibangan
hidup manusia
Sandang, semula hanya berupa perlindungankemanan, untuk melindungi dirinya dari
cuaca. Tetapi dalam perkembangan hidupnya, sandang tidak hanya sebagai perlindungan
kemanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain.
Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah. Rumah kebuhihan primer
manusia, karena rumah itu sebagai tempat bedindung, dari panas, gelap, dan sebagainya.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papan itu, maka manusia sejak
kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi harapan memperolleh pangan,
sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi. Atau tiap manusia perlu kerja keras dengar!
harapan apa yang diinginkan : pangan, sandang dan papan yang layak terpenuhi.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seomg anak lahir ia telah membutuhkan
keamanan. Begitu lahir, dengan sum tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak
besar, setiap anak menangis dia akan dim setelah dipeluk oleh ibunya. Setelah bertarnbah
besar ia ingin dilindungi. Rasa aman tidak hams diwujudkan dengan perlindungan yang
nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama sering
merupakan cara memperoleh kemanan moril bagi pemiliknya. Walaupun secara fisik
keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan perlindungan berarti sudah
memberikan keamanan yang diharapkan.
11.2 Apa sebab manusia mempunyai harapan

Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh
pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja mengatakan
kepada ayah atau ibu. “Ibu ini kok menganggap Reny masih kecil saja, semua diatur!” Itu
suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya.
Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah
saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Pada saat seperti ini remaja banyak
mengkhayal. Ia telah sadar akan keberadaannya. Pada usia itu, biasanya te rjadi konflik batin
pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat
orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam
lagu ”untuk apa” ada lirik yang berbunyi “aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan”.
Dan bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia yang lahir di
bumi ini tentu akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya. Status dalam keluarga,
status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status
orang tahu siapa dia Harga din orang antara lain melekat pada status orang itu. Misalnya ada
anak haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik dan tidak bekosa sebab yang
berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap memberikan cap yang negatif. Bahkan ada
orang yang berpendapat jangan meinberi makan/pertolongan kepada anak jadah (haram).
Alangkah kejamnya manusia itu dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti
orang menguasai hak milik narna baik, ingin berprestasi, ingin mengingkatkan harga diri, dan
sebagainya
Perwujudan citacita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau
kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia mengembangkan bakat atau
kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
11.3 PENGERTIAN DOA
________________________________________

JANGANLAH KERANA KELAMBATAN MASA PEMBERIAN TUHAN KEPADA KAMU, PADAHAL KAMU TELAH BERSUNGGUH-SUNGGUH BERDOA, MEMBUAT KAMU BERPUTUS ASA, SEBAB ALLAH MENJAMIN UNTUK MENERIMA SEMUA DOA, MENURUT APA YANG DIPILIH-NYA UNTUK KAMU, TIDAK MENURUT KEHENDAK KAMU, DAN PADA WAKTU YANG DITENTUKAN-NYA, TIDAK PADA WAKTU YANG KAMU TENTUKAN.
Apabila kita berkehendak mendapatkan sesuatu sama ada duniawi mahupun ukhrawi maka kita akan berusaha bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Jika usaha kita tidak mampu memperolehinya kita akan meminta pertolongan daripada orang yang mempunyai kuasa. Jika mereka juga tidak mampu membantu kita untuk mencapai hajat kita maka kita akan memohon pertolongan daripada Allah s.w.t, menadah tangan ke langit sambil air mata bercucuran dan suara yang merayu-rayu menyatakan hajat kepada-Nya. Selagi hajat kita belum tercapai selagi itulah kita bermohon dengan sepenuh hati. Tidak ada kesukaran bagi Allah s.w.t untuk memenuhi hajat kita. Sekiranya Dia mengurniakan kepada kita semua khazanah yang ada di dalam bumi dan langit maka pemberian-Nya itu tidak sedikit pun mengurangi kekayaan-Nya. Andainya Allah s.w.t menahan dari memberi maka tindakan demikian tidak sedikit pun menambahkan kekayaan dan kemuliaan-Nya. Jadi, dalam soal memberi atau menahan tidak sedikit pun memberi kesan kepada ketuhanan Allah s.w.t. Ketuhanan-Nya adalah mutlak tidak sedikit pun terikat dengan kehendak, doa dan amalan hamba-hamba-Nya.

Dan Allah berkuasa melakukan apa yang di kehendaki-Nya. ( Ayat 27 : Surah Ibrahim )

Semuanya itu tunduk di bawah kekuasaan-Nya. ( Ayat 116 : Surah al-Baqarah )

Ia tidak boleh ditanya tentang apa yang Ia lakukan, sedang merekalah yang akan ditanya kelak. ( Ayat 23 : Surah al-Anbiyaa’ )
Sebahagian besar daripada kita tidak sedar bahawa kita mensyirikkan Allah s.w.t dengan doa dan amalan kita. Kita jadikan doa dan amalan sebagai kuasa penentu atau setidak-tidaknya kita menganggapnya sebagai mempunyai kuasa tawar menawar dengan Tuhan, seolah-olah kita berkata, “Wahai Tuhan! Aku sudah membuat tuntutan maka Engkau wajib memenuhinya. Aku sudah beramal maka Engkau wajib membayar upahnya!” Siapakah yang berkedudukan sebagai Tuhan, kita atau Allah s.w.t? Sekiranya kita tahu bahawa diri kita ini adalah hamba maka berlagaklah sebagai hamba dan jagalah sopan santun terhadap Tuan kepada sekalian hamba-hamba. Hak hamba ialah rela dengan apa juga keputusan dan pemberian Tuannya.
Doa adalah penyerahan bukan tuntutan. Kita telah berusaha tetapi gagal. Kita telah meminta pertolongan makhluk tetapi itu juga gagal. Apa lagi pilihan yang masih ada kecuali menyerahkan segala urusan kepada Tuhan yang di Tangan-Nya terletak segala perkara. Serahkan kepada Allah s.w.t dan tanyalah kepada diri sendiri mengapa Tuhan menahan kita dari memperolehi apa yang kita hajatkan? Apakah tidak mungkin apa yang kita inginkan itu boleh mendatangkan mudarat kepada diri kita sendiri, hingga lantaran itu Allah s.w.t Yang Maha Penyayang menahannya daripada sampai kepada kita? Bukankah Dia Tuhan Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang lagi Maha Mengetahui.

Tidakkah Allah yang menciptakan sekalian makhluk itu mengetahui (segala-galanya)? Sedang Ia Maha Halus urusan Tadbiran-Nya, lagi Maha Mendalam Pengetahuan-Nya. ( Ayat 14 : Surah al-Mulk )

Dialah yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, (dan Dialah jua) yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. ( Ayat 18 : Surah at-Taghaabun )

Apa sahaja ayat keterangan yang Kami mansuhkan (batalkan), atau yang Kami tinggalkan (atau tangguhkan), Kami datangkan ganti yang lebih baik daripadanya, atau yang sebanding dengannya. Tidakkah engkau mengetahui bahawasanya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu? ( Ayat 106 : Surah al-Baqarah )
Allah s.w.t Maha Halus (Maha Terperinci/Detail), Maha Mengerti dan Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Allah s.w.t yang bersifat demikian menentukan buat diri-Nya yang apa sahaja yang Dia mansuhkan digantikannya dengan yang lebih baik atau yang sama baik. Dia boleh berbuat demikian kerana Dia tidak bersekutu dengan sesiapa pun dan Dia Maha Berkuasa.
Seseorang hamba sentiasa berhajat kepada pertolongan Tuhan. Apa yang dihajatinya disampaikannya kepada Tuhan. Semakin banyak hajatnya semakin banyak pula doa yang disampaikannya kepada Tuhan. Kadang-kadang berlaku satu permintaan berlawanan dengan permintaan yang lain atau satu permintaan itu menghalang permintaan yang lain. Manusia hanya melihat kepada satu doa tetapi Allah s.w.t menerima kedatangan semua doa dari satu orang manusia itu. Manusia yang dikuasai oleh kalbu jiwanya berbalik-balik dan keinginan serta hajatnya tidak menetap. Tuhan yang menguasai segala perkara tidak berubah-ubah. Manusia yang telah meminta satu kebaikan boleh meminta pula sesuatu yang tidak baik atau kurang baik. Tuhan yang menentukan yang terbaik untuk hamba-Nya tidak berubah kehendak-Nya. Dia telah menetapkan buat Diri-Nya:

Bertanyalah (wahai Muhammad): “Hak milik siapakah segala yang ada di langit dan di bumi?” Katakanlah: “(Semuanya itu) adalah milik Allah! Ia telah menetapkan atas diri-Nya memberi rahmat.” (Ayat 12 : Surah al-An’aam )
Orang yang beriman selalu mendoakan:
“Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka”. ( Ayat 201 : Surah al-Baqarah )
Hamba yang mendapat rahmat dari Allah s.w.t diterima doa di atas dan doa tersebut menjadi induk kepada segala doa-doanya. Doa yang telah diterima oleh Allah s.w.t menapis doa-doa yang lain. Jika kemudiannya si hamba meminta sesuatu yang mendatangkan kebaikan hanya kepada penghidupan dunia sahaja, tidak untuk akhirat dan tidak menyelamatkannya dari api neraka, maka doa induk itu menahan doa yang datang kemudian. Hamba itu dipelihara daripada didatangi oleh sesuatu yang menggerakkannya ke arah yang ditunjukkan oleh doa induk itu. Jika permintaannya sesuai dengan doa induk itu dia dipermudahkan mendapat apa yang dimintanya itu.
Oleh sebab itu doa adalah penyerahan kepada Yang Maha Penyayang dan Maha Mengetahui. Menghadaplah kepada-Nya dan berserah diri kepada-Nya serta ucapkan, “Wahai Tuhanku Yang Maha Lemah-lembut, Maha Mengasihani, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana! Daku adalah hamba yang bersifat tergopoh gapah, lemah dan jahil. Daku mempunyai hajat tetapi daku tidak mengetahui kesannya bagiku, sedangkan Engkau Maha Mengetahui. Sekiranya hajatku ini baik kesannya bagi dunia dan akhiratku dan melindungiku dari api neraka maka kurniakan ia kepadaku pada saat yang baik bagiku menerimanya. Jika kesudahannya buruk bagi dunia dan akhiratku dan mendorongku ke neraka, maka jauhkan ia daripadaku dan cabutkanlah keinginanku terhadapnya. Sesungguhnya Engkaulah Tuhanku Yang Maha Mengerti dan Maha Berdiri Dengan Sendiri”.

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dialah juga yang memilih (satu-satu dari makhluk-Nya untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan)

11.4 Kepercayaan

Kepercayaan merupakan satu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan, sama ada kepada Tuhan, roh atau lainnya.


11.5 kepercayaan dan usaha untuk meningkatkanya
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui.” (Al-Anfal: 27)
Ayat ini menyebutkan secara prioritas tingkatan amanah yang harus ditunaikan oleh setiap orang yang beriman; amanah Allah, amanah Rasul-Nya dan amanah antar sesama orang beriman.
Yang menarik dari redaksi ayat ini adalah bahwa perintah menjaga amanah langsung menyebutkan lawan dari amanah yaitu khianat. Sehingga kata kunci dari ayat ini lebih tertuju kepada larangan mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman.
Secara redaksi juga, ayat ini tidak menyertakan kata (لا) pada amanat manusia seperti yang tersebut pada amanat Allah dan Rasul-Nya menurut Ar-Razi bahwa ini merupakan jawaban atas pengabaian amanat Allah dan Rasul-Nya. Artinya, jika kalian mengkhianati amanat Allah dan Rasul-Nya maka kalian berarti telah mengkhianati amanat di antara kalian sendiri. Dalam kata lain, menjaga kepercayaan Allah dan Rasul-Nya merupakan benteng yang paling kokoh agar seseorang mampu menjaga kepercayaan sesamanya.
Lebih ketara lagi bahwa ayat ini diawali dengan seruan kepada orang-orang yang beriman yang seharusnya menjadi contoh bagi umat yang lain dalam hal menjaga kepercayaan. Karena Rasul sendiri mengisyaratkan dalam haditsnya bahwa keimananan seseorang masih perlu dibuktikan dengan ujian menjaga kepercayaan. Bahkan seseorang dicap tidak beriman manakala tidak mampu menjaga amanat. Rasulullah saw. bersabda:
لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَه
“Tidak ada iman bagi yang tidak ada amanat padanya (menjaga amanat) dan tidak ada agama bagi yang tidak ada janjinya baginya (memenuhi janji).” (H.R. Imam Ahmad)
Bahkan menurut kesaksian Anas bin Malik ra. sebagai perawi hadits ini bahwa Rasulullah tidak pernah berkhutbah melainkan menyertakan hadits tentang ketiadaan iman bagi yang tidak menjalankan amanat.
Pengkhianatan amanat dalam beragam bentuknya merupakan hal yang terlarang dan sangat dibenci oleh siapapun. Menurut Zamakhsyari, khianat secara bahasa berarti An-Nuqshan (kurang), sedangkan anonimnya amanat diartikan dengan At-Tamam (sempurna). Ini berarti segala bentuk amanat agar tidak termasuk mengkhianatinya haruslah dilaksanakan dengan sempurna dan sesuai dengan tuntunan dan tuntutan sang pemberi amanat. Jika dilaksanakan apa adanya, cenderung asal-asalan dan tidak sungguh-sungguh meskipun ia telah menjalankannya, maka tetap saja berlaku istilah khianat untuknya berdasarkan makna bahasa yang cukup tajam ini.
Pengurutan amanat yang Allah sebutkan di ayat ini tidak sekedar untuk memenuhi syarat keindahan bahasa dan redaksi Al-Qur’an, lebih dari itu tentu, pengurutan ini memberi pesan bahwa amanat Allah dan Rasul-Nya adalah yang paling tinggi, besar dan berat tanggung jawab dan konsekuensinya. Dapat dikatakan seseorang yang mampu menjaga amanat Allah dan Rasul-Nya, pastinya ia akan mampu juga menjaga kepercayaan sesamanya. Namun jika tidak, tentu sangat berat baginya untuk melaksanakan kepercayaan manusia karena kepercayaan Allah dan Rasul-Nya sendiri yang lebih tinggi nilai dan urgensinya sangat mudah ia abaikan.
Dalam konteks menjaga kepercayaan Allah, Ibnu Katsir memaknainya dengan menjaga kewajiban yang diperintahkannya dengan sebaik-baiknya. Seseorang yang mampu menjaga shalatnya, puasanya, zakatnya, baktinya dan ibadah yang lainnya maka ia tentu akan dipercaya untuk menjalankan amanat yang lainnya. Namun jika seseorang tidak mampu menjalankan kepercayaan pada satu jenis ibadah, jangan harap ia akan mendapat kepercayaan Allah untuk menjalankan ibadah yang lainnya. Dengan demikian, berusaha menjalankan seluruh kewajiban Allah dengan sebaik-baiknya tanpa terkecuali merupakan bukti bahwa ia layak mendapat kepercayaan Allah pada seluruh aturan dan syariat-Nya. Dan berbahagialah ia dengan penghargaan tersebut. Namun jika sebaliknya, maka tidak akan mungkin Allah akan memberikan kepercayaan untuk menjalankan syariat-Nya di muka bumi ini. ‘Sekali lancing ke ujian, selamana ia tidak akan dipercaya’.
Menjaga kepercayaan Rasul adalah dengan menjalankan sunnah-sunnahnya secara komprehensif dalam seluruh praktik kehidupan nyata Rasulullah; dalam beribadah, dalam berdakwah, menjaga amanat keluarga, masyarakat dan menjalankan amanat kepemimpinan umat. Seluruhnya akan menjadi barometer apakah kita termasuk yang mampu menjaga kepercayaan Rasulullah saw. pasca kewafatan baginda. Justru komprehensifitas kehidupan Rasul yang telah ditentukan oleh Allah adalah pertanda bahwa sunnahnya memang mencakupi seluruh kehidupan manusia, tidak dibatasi pada wilayah ibadah mahdhah dan sebagainya.
Bangsa yang mayoritas muslim ini sedang diuji dengan ujian kepercayaan. Sejauh mana mereka lulus dan baik menjalankannya, akan semakin besar perlindungan dan rahmat Allah terhadap bangsa ini. Tentu masih terbuka bagi kita untuk terus mengintrospeksi dan mengevaluasi tingkat ‘kepercayaan’ kita di mata Allah, Rasul-Nya dan masyarakat secara umum. Sebelum terjadi hal yang lebih buruk lagi di bangsa ini, sebelum segalanya terjadi seperti yang diprediksikan oleh Rasulullah saw: “Jika amanat diabaikan maka tunggulah kehancurannya.” (H.R. Bukhari).
Sungguh setiap kita, sebagai apapun terutama sebagai orang yang beriman seharusnya senantiasa memperhatikan aspek kepercayaan ini dengan sepenuh hati sehingga keimanan kita benar-benar dapat dipercayai dan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah swt. Allahu a’lam

Rabu, 15 Desember 2010

Manusia dan kegelisahan

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

10.1 Pengertian Kegelisahan
Di dunia ini tidak ada seorang manusia pun yang tidak merasakan kegelisahan. Kalau kita melihat seluruh makhluk yang hidup di muka bumi ini akan kita dapatkan manusia dengan tabiatnya senantiasa dipengaruhi oleh kompleksitas ketakutan yang menuntunnya di ambang kegelisahan.

Orang-orang di sekeliling kita bahkan dalam diri kita sendiri, baik besar, kecil, laki-laki maupun perempuan, semuanya merasakan ketakutan atau kegelisahan.kegelisahan merupakan fenomena umum dan ciri khas yang hanya dimiliki manusia. Hal ini kiranya memerlukan semacam kesadaran dari kita, guna memikirkan kiat-kiat untuk menghindarinya, paling tidak dengan itu kita bisa membayangkan kejadian-kejadian yang belum terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya. Sebab pada hakikatnya kegelisahan merupakan reaksi natural terhadap faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh internal maupun eksternal.

Tabiat kehidupan dunia adalah penderitaan, kesedihan dan kesusahan. Kondisi-kondisi yang meliputi manusia tidak pernah ‘kering’ dari kesedihan atas masalah yang telah dilalui, atau kegelisahan atas masalah yang sedang menghantui, atau kecemasan atas masalah yang akan diarungi. Ini sesuai dengan firman Allah SWT:

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” [QS. al-Balad: 4]

Setiap orang, sesuai dengan kemampuannya masing-masing, berupaya mengekspresikan kegelisahannya sebagai akibat dari pengaruh-pengaruh emosional reaktif yang dikhayalkan akan mengancam kehidupan atau ketenangannya.

Tentu saja kegelisahan yang dialami setiap orang tidaklah sama, tergantung kepribadian, kebutuhan, keadaan, dan tanggung jawab masing-masing. Di samping kondisi masa kini serta tingkat keberagamaan mereka.



Menyebutkan 3 macam kecemasan yang
menimpa manusia

ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan..
Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa.
Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

10.2Sebab-Sebab Manusia Gelisah

Saat ini terdapat banyak sekali motif yang menjadi pemicu ketakutan. Secara garis besar, seiring dengan komplikasi peradaban, cepatnya laju perkembangan teknologi dan sosial, sulitnya untuk beradaptasi dengan pembentukan budaya yang sangat mengejutkan, perubahan-perubahan besar yang terjadi pada alam atau negara-negara atau setiap individu dari kita, perselisihan dalam rumah tangga, sulitnya mewujudkan keinginan-keinginan pribadi karena godaan-godaan dan cobaan-cobaan hidup yang semakin kuat, lemahnya nilai-nilai keagamaan pada sebagian orang—yang mana ini merupakan faktor terpenting dan utama, lahirnya banyak ideologi dan konflik, benturan pemikiran dan kebudayaan, bahkan enggannya sebagian orang untuk menjalankan ajaran-ajaran agama, munculnya upaya-upaya untuk menjauhkan agama dari kehidupan manusia serta ketidakjelasan tujuan, seiring dengan itu semua, kegelisahan datang menghimpit banyak orang sehingga ia menjadi penyakit jiwa yang umum terjadi dan sekaligus menjadi pemicu bagi timbulnya penyakit-penyakit jiwa lainnya.

Selain itu, bertambahnya tingkat ketergantungan terhadap dunia berikut materi-materinya telah menjadi ancaman terbesar bagi manusia, yang mana dia menjadi sasaran ‘empuk’ ketakutan dan kegelisahan.

Kegelisahan dan ketakutan yang terjadi secara berulang-ulang—seperti ditegaskan oleh banyak peneliti—akan berakumulasi di dalam diri manusia hingga meluap dan efek-efeknya dapat dirasakan oleh tubuh. Sebagaimana endapan lumpur yang terus-menerus mengikuti alur sungai untuk kemudian berakumulasi secara perlahan di dasarnya, dan ketika kuantitasnya melebihi daya tampung alur sungai tersebut, maka ia akan merubah alur sungai yang membawanya itu sehingga terjadilah banjir yang menyebarkan marabahaya dan kerugian.
10.3Usaha-usaha mengatasi KeGelisah
Kegelisahan merupakan penyakit jiwa yang paling sering terjadi di masyarakat, bahkan jumlah orang yang rutin melakukan pemeriksaan jiwa dan saraf, serta mereka yang mengalami problem-problem psikologis terutama kegelisahan terus bertambah. Hal ini ditegaskan oleh penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika dan Inggris. Badan statistik di Amerika mengungkapkan bahwa 85% orang yang sakit jiwa terkena kegelisahan. Secara umum kegelisahan terjadi pada anak-anak kecil, atau pada masa-masa puber dan awal-awal menginjak dewasa, atau pada orang-orang yang sudah lanjut usia, atau juga pada sebagian besar siswa dan pelajar. Di Inggris, misalnya, ditemukan bahwa jumlah mahasiswa yang terkena kegelisahan mencapai 9%, dan jumlah mahasiswi mencapai 14%. Sedangkan di Saudi Arabia, para peneliti menemukan bahwa jumlah orang yang secara rutin melakukan pemeriksaan kajiwaan karena kegelisahan mencapai 14.8%, ini selain mereka yang memang enggan mendatangi para psikiater untuk konsultasi. Di antara mereka bahkan ada yang berusaha menutup-nutupi kegelisahan yang dideritanya dengan penyakit-penyakit lain yang kadang-kadang kambuh meskipun sudah diobati, seperti luka pada lambung, usus besar (kolon), sembelit, bertambahnya asam, serangan jantung, tekanan darah tinggi, asma, TBC paru-paru, radang rongga, migrain (sakit kepada separuh), deman, nyeri otot, kemandulan, kelainan seksual dan seterusnya. Banyak orang yang terlihat merintih karena penyakit-penyakit seperti itu, padahal sebenarnya mereka merintih karena jiwanya yang berduka atau tidak stabil.

Kegelisahan tidak lain adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apa pun; maka ini sebenarnya sudah melewati batas rasional.

Sebenarnya terdapat “kegelisahan” yang dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat dalam menghadapi tantangan, untuk menjaga keseimbangan dinamika internal atau untuk meneguhkan diri, bahkan untuk menggapai ketenangan jiwa—yang merupakan tujuan setiap manusia—dan untuk meraih kesuksesan dalam mengarungi kehidupan.
10.4Pengertian Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang, sehingga ia tida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat
10.5Pengertian Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya.
Contoh Manusia Kesepian
Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.
3 Macam Penyebab Manusia kesepian
Adapun 3 macam terjadinya manusia kesepian yaitu
Individualis tidak mau menerima apa yang terjadi dan di dapat dari lingkungan luar atau jadi kespian yang di lakukan oleh manusia individual sama saja menguburkan dirinya dalam tanah dalam-dalam.
Trauma banyak kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar kita yang di rekam oleh kerja otak yang dari kejadian baik/indah atau jahat/buruk dari hal terjadi itu dapat membuat gaya hidup kita berubah 180 derajat dari baik menjadi buruk atau pun sebaliknya jadi bnyak orang-orang yang kesepian karena trauma dengan kejadian yang ada.
Tekanan batin sudah banyak yang terjadi di sekitar kita orang yang kesepian di karenakan statusnya,latar belakangnya dan masa lalunya jadi masih banyak orang-orang yang minder karna lingkungannya sendiri.

10.6 Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah :
1. obsesi
2. phobia
3. kompulasi
4. hysteria
5. delusi
6. halusinasi
7. keadaan emosi

10.7 usaha-usaha mengatasi ketidak pastian

Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri ke psikolog.

Minggu, 21 November 2010

Manusia dan Tanggung jawab

9.1 Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah seseorang yang mempunyai tanggungan kepada keluarga dan tanggungan pada pekerjaan nya yang harus dipenuhi dan dilangsanakan dalam kehidupannya.


9.2 Macam-macam Tanggung jawab :
-Tanggung jawab suami yang harus menafkahi anak dan istinya,
-Tanggung jawab seorang mahasiswa yang harus mengerjakan tugas disaat dosen memberi tugas,


9.3 Pengertian Pengabdian
:)Pengertian Tanggung jawab adalah seseorangyang berjuang menegakkan keberhasilan bangsanya.
:)Macam-macam Tanggung jawab : Pengabdian pahlawan yang mengabdi pada bangsanya.
:)1 contoh pengabdian dalam kehidupan sehari hari : pengorbanan seorang guru terhadap murid-muridnya.
:)Pengertian pengorbanan : seseorang yang siap menerima resiko apa pun demi orang yang dia cintai dan sayangi.
:)Macam-macam Pengorbanan :seorang kakak yang berkorban buat adiknya,seorang kekasih yang berkorban untuk kekasihnya.
:)Akibat pengorbanan :seseoarng bisa saling menjaga 1 sama lain dan saling bisa melindungi.
:)1 contoh Tentang pengorbanan : seorang ibu yang setiap hari berkorban untuk anaknya agar anaknya bisa bertahan hidup dan bisa melakukan apa yang anaknya itu mau.

Sabtu, 20 November 2010

Manusia dan Pandangan Hidup

8.1 Pengertian pandangan hidup dan idiologi
Pandangan hidup itu bersifat kodrati.karena itu menentukan masa depan seseorang.untuk itu perlu dujelaskan pula apa arti pandangan hidup.pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan rempat hidupnya.

8.2 Cita-cita
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya.sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belakang bagi orang yang menggapainya sebagai tujuana hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semanagat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini.sehingga ia menjadi sebagai selator pengembangan diri bagi yang mengagap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belakang tanpa api yang membakar motifasi untuk melangkah maju.


8.3 Kebijakan
Kebijakan adalah suatu disiplin ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai macam metode peneliti dan argumen untuk menghasilkan dan memindahkan informasi yang seleven dengan kebijakan.sehingga dapat dimanfaatkan ditingkat poliyik,dalam rangka memecahkan masalah masalah kebijakan.


8.4 Usaha/Perjuangan
Usaha adalah seseoarang yang mempunyai kerja keras,kepercayaan diri,motifasi,semangat,dan pantang menyerah dalam melakukan suatu hal dalam hidupnya. sehingga seseorang itu siap melakukan segala resiko yang ada dalam kehidupannya.


8.5 Keyakinan dan Kepercayaan
Pengertian keyakinan ialah kepercayaan yang tidak berbelah bagi keyakinan diri pula. ialah kepercayaan bahwa dirinya boleh mengendalikan kehidupan dengan baik serta segala cobaan yang dihadapi dengan jayanya.jenis-jenis keyakinan :
a. keyakinan diri terhadap tuhan dan keesaannya,
b. keyakinan terhadap diri sendiri
c. keyakinan diri sendiri terhadaporang lain
d. keyakinan orang lain terhadap diri sendiri


8.6 Langkah-langkah pandngan hidup yang baik
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup , pandangan hidup itu bersifat kodrati,karena itu bisa menentukan masa depan seseorang.pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,pedoman,arahan,petunjuk hidup didunia.
a. pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya,
b. pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan normayang terdapat pada negara tersebut,
c. pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Jumat, 19 November 2010

Manusia dan Pandangan Hidup

Sabtu, 13 November 2010

PENGERTIAN KEADILAN

7.1. Pengertian keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran tcrhadap proporsi terscbut berarti ketidak adilan.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia schingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan difi, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

7.2. Keadilan sosial adalah suatu konsep dan praktek yang berkembang, serta menjangkau hampir semua sisi kehidupan manusia. Krisis finansial dunia, misalnya, mendorong orang untuk bertanya ‘dimana keadilan sosial’. Lebih jauh dari itu, keadilan sosial adalah bagian dari klaim banyak pemerintah, dan warga negara seringkali tidak merasakan klaim itu.

7.3. A. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara balk

menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacauan.
B. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata All menerima Rp.100.000,- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadian Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.
C. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
dr. Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya. Sebagai seorang dokter is manjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya, Yanti menanggapi lebih baik lagi. Alcibatnya, hubungan mereka berubah dan dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis yang saling mencintai. Bila dr. Sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi, karena dr.Sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga dr.Sukartono.

7.4. Kejujuran Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur tersebut. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar. Berikut saya akan mencoba memberikan pemahaman sebatas mampu saya tetang makna dari kata jujur ini.

7.5. Pengertian kecurangan
Kecurangan dapat diklasifikasikan sebagai: terjadi konspirasi atau kolusi, tidak terdapat konspirasi, dan terdapat konspirasi parsial. Pada umumnya kecurangan terjadi karena adanya konspirasi, baik bona fide maupun pseudo. Dalam bona fide conspiracy, semua pihak sadar akan adanya kecurangan; sedangkan dalam pseudo conspiracy, ada pihak-pihak yang tidak mengetahui terjadinya kecurangan.

7.6. Pengertian HISAB


Home » AQIDAH » Hari Perhitungan (Hisab)
7th January 2010 | 230 views
0
Hari Perhitungan (Hisab)

Pertanyaan:
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya:

“Apakah hari perhitungan itu hanya sehari?”
Jawaban:
Memang hari perhitungan itu hanya sehari, akan tetapi sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun, sebagaimana difirmankan Allah Ta’ala:

Artinya: “Seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi. Untuk orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya, (Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.

7.7 Pengertian Pencemaran Nama baik
Sampai kini belum ada definisi hukum di Indonesia yang tepat
tentang apa yang disebut pencemaran nama baik. Menurut frase (bahasa
Inggris), pencemaran nama baik diartikan sebagai defamation, slander,
libel yang dalam bahasa Indonesia (Indonesian translation) diterjemahkan
menjadi pencemaran nama baik, fitnah (lisan), fitnah (tertulis).

7.8. Pengertian pembalasan

pengertian pembalasan adalah hari pembalasan di mana satu-satunya Dzat yang menjadi penguasa di hari itu (maliki yaumiddin) hanyalah Allah Swt. Ibnu Umar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

“Kelak di hari kiamat Allah akan menggenggam bumi dan menggulung langit dengan tangan kanan (kekuasaan)-Nya, kemudian Dia berfirman: Aku adalah raja (penguasa) di mana raja-raja (para penguasa) bumi?”(HR. Asy Syaikhan).

Senin, 01 November 2010

Manusia dan Penderitaan

1. Pengertian penderitaan

Pengertian penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitan termasuk realiitas dunia dan manusia. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "resiko" hidup. Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami ileh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Hal itu misalnya dalam surat Al Insyiqoq:6 (q) dinyatakan "manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan". Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.

2.SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohkhani. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatin dan sebagainya. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media masa. Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan pembunuhan dan lain-lain meruopakan sumber keuntungan. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. kesepian dialami oleh seorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam linkungan orang ramai. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkandapat menyebabkan seorang mengalami siksaan batin.


3.KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiawan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersngkutan bertingkah secara kurang wajar. Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya.

4. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdiran bukan hannya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Apabila kita memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan.

5. PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan lain-lain. berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud suoaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.

6. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut: a) P . enderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan sekitarnya. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. b) Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan.

7. pengaruh penderitaan

Ada pengaruh positif dan negative. Adapun kelanjutan dari sikap negative timbulnya sikap anti.Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan.

Jika sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada penonton maka akan memperoleh penilaian.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Manusia dan keindahan


1.Keindahan

           Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu barn jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat bericomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
            Menurut The Liang Gie dalam bukunya "Garis besar estetika". Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata "beutiful" dalam bahasa Perancis "beau", sedang Italia dan spanyol "bello" berasal dari kata latin "bellum". Akar katanya adalah "bonum" yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi "bonellum" dan terakhir diperpendek sehingga ditulis "bellum
Menurut cakupannya orang hams membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sexing dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a)    keindahan dalam anti yang luas
b)    keindahan dalam arti estetis murni
c)    keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan


2.Renungan

            Renungan, diartikan sebagai suatu anggapan untuk dapat menginterpretasikan fakta dan pengalaman menjadi suatu konsepsi dan rencana.
Renungan mengandung pengertian sebagai cara-cara untuk menginterpretasikan tersebut untuk dapat menyusun tujuan-tujuan masa datang dengan cara memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada serta memperhatikan limitasi dan kendala yang ada sedemikian rupa sehingga dapat dicapai suatu hasil yang optimal.

3.Keserasian
            Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang.

            Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan Perpaduan misalnya : Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi.

MANUSIA DAN CINTA KASIH


Pengertian Cinta dan Kasih
Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi. Cinta adalah sumber segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta.
Pada dasarnya kasih sayang adalah fitrah yang dianugerahkan Allah SWT kepada mahluknya, misalnya hewan, kita perhasikan begitu kasihnya kepada anaknya, sehingga rela berkorban jika anaknya diganggu. Naluri inipun ada pada manusia, dimulai dari kasih sayang orang tua kepada anaknya, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi naluri kasih sayang ini dapat tertutup jika terdapat hambatan – hambatan misalnya pertengkaran, permusuhan, kerasukan, kedengkian dan lain – lain.
Cinta dan Daya Cipta
Kekuatan cinta dapat mewujudkan impian seseorang. Cinta dapat membuat seseorang berjuang dengan keras untuk mewujudkan impiannya. Bahkan kita sering mendengar bahwa seseorang yang sedang jatuh cinta dapat menjadi seorang pujangga atau penyair yang kreatif. Banyak diantara kita berhasil mencapai impian kita dalam kehidupan karena kita dikelilingi oleh cinta kasih, baik dari orang tua, pasangan hidup dan anak – anak dan mereka semua yang kita cintai. Cinta kasih membuat kita berani membayar betapapun mahal harganya (berupa kerja keras, penderitaan, kegagalan) untuk mewujudkan impian yang dapat membahagiakan mereka yang kita cintai itu.
Jika kita mencintai apa yang kita kerjakan sehari – hari, kita dapat meraih hasil yang terbaik. Semua orang yang sukses adalah mereka yang mencintai apa yang mereka kerjakan.
Ruang Lingkup Kasih Sayang ini dapat dibedakan dalam beberapa tingkatan :
Islam menghendaki agar kasih sayang dan sifah belas kasih dikembangkan secara wajar. Jika diperinci maka ruang lingkup kasih sayang ini dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan :
1. Kasih sayang dalam lingkungan keluarga, kasih orang tua kepada anak, kasih suami kepada istrinya, kasih antara orang yang bersaudara dan berkeluarga.
2. Kasih sayang dalam lingkungan tetangga dan kampung.
Suatu pertalian kasih sayang yang timbul dan tumbuh karena hidup bersama dalam suatu lingkungan tetangga dan kampung.
3. Kasih sayang dalam lingkungan bangsa.
Perasaan kasih sayang dan simpati yang timbul akibat persamaan rumpun, suku bangsa, rasa senasib dalam perjuangan yang menyangkut kenegaraan.
4. Kasih sayang dalam lingkungan kegamanaan.
Mencintai dan mengasihi sesame orang yang seagama karena memandang saudara dalam akidah dan keyakinan.
5. Kasih sayang dalam bentuk perikemanusiaan.
Mencintai sesame manusia atas dasar pengertian bahwa manusia adalah sama – sama berasal dari satu keturunan, asalnya satu bapak dan satu ibu.
6. Kasih sayang kepada sesame mahluk (Universal)
Misalnya saling mengasihi, mengasihi hewan dan tumbuh – tumbuhan.
Memelihara Cinta Kasih dalam keseharian.
Bagaimana cara kita agar dapat memiliki cinta kasih serta memelihara kita agar dapat memiliki cinta kasih serta memeliharanya dalam kehidupan sehari – hari ?
1. Kita harus menyadari bahwa setiap manusia di dalam lubuk hatinya telah memiliki cinta kasih yang merupakan keberadaan Ilahi dalam dirinya.
2. dengan cara mendekati hadirat Tuhan setiap hari, naik melalui doa, pujian, penyembahan dan meditasi.
3. Cara terbaik untuk memelihara cinta kasih adalah dengan memelihara, mengembangkan hubungan pribadi yang sangat indah dengan Tuhan. Dengan tekun berdoa dan bermeditasi, kita dapat bertumbuh dan berkembang secara spiritual dan mampu mendengarkan suara Tuhan. Sebagai pemandu kita dalam setiap langkah kehidupan.
Prinsip – Prinsip Kasih Sayang Dalam Islam
Kasih sayang dalam diri pribadi seseorang, antara lain :
1. Pemurah
Sikap infak, yakni rela membelanjakan harta bagi kepentingan keluarga dan ama social.
2. Tolong menolong
sikap gotong royong
3. Pemaaf
Berlapang dada, memafkan sahabat – sahabatnya yang pernah bersalah.
4. Damai :
Cenderung mengulurkan tangan, perdamaian kepada orang yang memusuhinya.
5. Persaudaraan
Rasa kasih sayang kepada sesame mukmin dan muslim
6. Menghubungkan tali kekeluargaan (Silaturahmi)
seorang muslim tidak akan senang memutuskan tali kekeluargaan.
Cinta dan Kecerdasan Spritual
Manifestasi cinta yang tertinggi adalah ketika kita sudah bisa menerima dengan penuh ucapan syukur setiap hal, setiap kejadian yang kita alami dalam kehidupan kita. Inilah kekuatan cinta yang akan memberikan kita suatu kehidupan yang berkelimpahan dan sejahtera. Kekuatan cinta merupakan bentuk kecerdasan spiritual yang tertinggi. Kekuatan cinta adalah kekuatan yang terbesar dan terdasyat yang diberkan Tuhan kepada kita. Gunakan dan wajudkan dalam kehidupan sehari – hari, maka kita akan memperoleh hal – hal terbaik yang menjadi impian dan tujuan hidup kita.
Meditasi dan Cinta
Kasih dan kedamaian dalam diri akan muncul dari kerinduan yang terus menerus untuk memasuki hadirat Tuhan melalui meditasi. Pada saat kita berdoa dan menyembah, sesungguhnya kita sedang berbicara kepada Tuhan. Sedangkan pada saat kita bermeditasi, kita sedang berusaha mendengar dalam hati, dalam keheningan dan dalam kesendirian. Ketika kita semakin cerdas secara spiritual, dalam bathin kita muncul kedamaian diri yang akan mewujudkan dalam sikap rendah hati yang penuh kasih. Kekuatan inilah yang dapat mengubah bukan hanya kehidupan kita, tetapi juga mengubah kehidupan orang lain disekitar kita, lingkungan tempat kita bekerja, komunikasi dimana kita tinggal dan bahkan umat manusia pada umumnya.
2. Cinta menurut ajaran agama
Adapun delapan pengertian cinta menurut Al-Quran : 
#Cinta Mawaddah adalah cinta yang menggebu atau membara. Orang yang memiliki cinta ini maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuasakn dahaga cintanya ia ingin memonopoli cintanya dan hampir tidak bisa berpikir lain 
#Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh dengan kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya, baginya adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu dia harus menderita

#Cinta Mail adalah jenis cinta untuk sementara sangat membara sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cendrung kurang diperhatikan cinta jenis ini dalam Al-Quran disebut dalam konteks poligami 
#Cinta Syaghaf adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil, dan memabukkan orang yang terserang cinta cinta jenis ini bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan, seperti kisah cintanya Zulaikha kepada Nabi Yusuf A.s 
#Cinta Rof’ah adalah rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya belas kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk sholat, membelanya meskipun salah. Al-Quran menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta Rof’ah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah dalam hal ini ksus hukuman bagi pezina 
#Cinta Shobwah adalah cinta buta, cinta yang mendorong prilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak. Al-Quran menyebut term ini ketika mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdo’a agar dipisahkan dara Zulaikha yng setia hari menggodanya. 
#Cinta Syauq adalah pengertian ini berdasarkan dari suatu hadits yang menafsirkan Al-Quran yaitu dalam surat Al-Ankabut Ayat 5 yang dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam sebuah do’a ma’tsur dari hadits riwayat Ahmad. 
#Cinta Kulfah adalah perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang poisitif meski sulit, seperti orang tua menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al-Quran ketika menyatakan bahwa allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya 


3.kasih sayang
Belum ada chart.

Kasih sayang sesama manusia
Kasih sayang sesama manusia meliputi segala-galanya dalam urusan hidup selain melibatkan unsur agama dan aqidah yang menjadi rukun agama yang dianuti oleh manusia tersebut. Justeru itu, kasih sayang ini membuka ruang untuk berintraksi dengan manusia yang tidak seagama secara terbuka dalam semua bidang selain yang melibatkan unsur agama manusia itu. Kemanusiaan ini amat menyeluruh, terutama bagi pihak kerajaan Islam dalam menangani semua pihak yang berada di bawah naungannya sehingga hak beragama penganut agama bukan Islam juga boleh dilayani selagi tidak berunsur menyebar dan menyuburkan agama tersebut. Kasih sayang ini meliputi bantuan keperluan hidup ; makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, kesihatan, dan keperluan asas yang lain, pergaulan (kecuali dalam hal-hal tertentu seperti perkahwinan), harta, tanah dan sebagainya
.

4. CINTA KEMESRAAN
Kemesraan, dan cinta merupakan milik semua orang. Manifestasi dari kemesraandan cinta dapat menciptakan lingkungan yang tenteram. Karena setiap individu menyadari makna yang paling hakiki dari rasa kemesraan dan cinta. Dengan kasih sayang kita akan selalu menghargai karya orang lain.

Dengan cinta kita selalu menjaga lingkungan yang harmonis. Lingkungan yang harmonis berarti lingkungan yang berimbang dan jauh dari perusakan. Kemesraan merupakan perwujudan kemesraan yang mendalam. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia, yang berwujud bentuk seni. Bentuk seni dapat berbentuk seni rupa, seni pahat, seni sastra, seni suara. Pemujaan merupakan perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan kepada Tuhan ini oleh manusia di antaranya diwujudkan dalam bentuk-bentuk pemujaan atau yang lebih kita kenal sebagai tempat beribadah.


5. Pengertian Pemujaan


Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti  Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.


6.Belas Kasihan


Belas kasih itu adalah untuk mendapatkan kebahagiaan. Sejak lahir, setiap manusia menginginkan kebahagiaan, bukan penderitaan. Kondisi sosial, pendidikan, ataupun ideologi, tidak dapat mempengaruhi hal ini. Kita semua menginginkan kepuasan batin. Saya tidak tahu apakah alam semesta dengan galaksi-galaksi, bintang-bintang dan planet-planetnya yang tidak terhitung jumlahnya itu, mempunyai arti yang lebih dalam. Yang pasti adalah, bahwa semua manusia yang hidup di atas bumi ini, menghadapi persoalan dalam mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Sehubungan dengan ini, yang penting adalah menemukan kondisi-kondisi yang dapat menciptakan kebahagiaan yang sempurna.



7.Cinta Kasih Erotis

CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang-orang yang sania-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta ksih tidak terbatas kepada seseorang saja. Bila saya kasihi saudara saya, semua anak saya, disamping itu bahkan saya saya kasihi semua anak-anak yang membutuhkan saya. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempuma, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sania lain. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Bilamana orang asing tadi telah menjadi seseorang yang diketahui secara intim , tak ada lagi rintangan yang hams diatasi, tidak ada lagi kemesraan tiba-tiba yang hams diperjuangkan. Pribadi yang dicintai telah dipahami orang seperti dirinya sendiri.